HI, I’M MARSONO RH

We are next TV Broadcaster

About Me

I'm a TV Broadcaster

Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.’ (QS Al Isra- ayat 26)

(Dan berikanlah) kasihkanlah (kepada keluarga-keluarga yang dekat) famili-famili terdekat (akan haknya) yaitu memuliakan mereka dan menghubungkan silaturahmi kepada mereka (kepada orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros) yaitu menginfakkannya bukan pada jalan ketaatan kepada Allah. (Tafsir Jalalayn).

MARSONO RH Broadcaster

My Services

WHAT I CAN DO

Broadcast System

Media Online

Editing

Berikanlah kepada keluarga-keluarga dekatmu hak mereka berupa kebajikan dan jalinan silaturrahmi. Berikan juga hak orang-orang miskin yang membutuhkan dan musafir yang kehabisan harta dalam bentuk zakat dan sedekah. Janganlah menghambur-hamburkan hartamu pada hal-hal yang tidak mendatangkan maslahat, secara berlebih-lebihan..
  • Studio TV 90%
  • EFP - OB Van System 90%
  • Media Online 86%
  • Editor 88%

My Blog

MY BEST WORKS

Terkini

Berita Dunia

Politik

Ekonomi

Hukum

Metropolitan

Gaya Hidup

Olahraga

Sepakbola

Sebagai Pilar Keempat Demokrasi, Pers Harus Independen


Kondisi saat ini memperlihatkan banyak persoalan yang sedang dialami insan pers. Terlebih menghadapi pemilu 2024 pers pun dituntut terus independen karena intervensi mengancam keberadaannya. Tidak hanya pemerintah, kepentingan bisnis, intervensi bisa juga datang dari kepentingan kelompok dan kepentingan individu (personal).

 

Nyarwi Ahmad, Ph.D, dosen dan pengamat komunikasi politik UGM sekaligus Direktur Eksekutif Indonesiaan Presidential Studies (IPS), mengatakan pers kapanpun harus independen. Semangat independensi penting mengingat sebagai pilar keempat demokrasi keberadaan pers sangat dibutuhkan di tengah kehidupan masyarakat.

 

“Bukan hanya sebagai watchdog yang berperan mengawasi, mengevaluasi dan mengingatkan kinerja, mengawasi dan memberi kritikan terhadap siapapun yang memimpin lembaga legislatif, eksekutif dan lembaga-lembaga yang terkait penegakan hukum. Tetapi media juga perlu mengangkat atau merespons isu yang berkembang di dalam masyarakat baik terkait ekonomi, politik, hukum, pendidikan, kebudayaan dan hal lain,” ujarnya di Departemen Ilmu Komunikasi, Fisipol UGM, Kamis (9/2).

 

Meski selalu dituntut independen, Nyarwi menilai media sebenarnya wajar memiliki orientasi tertentu atau keberpihakan selama orientasi atau keberpihakan tersebut masih dalam koridor kepentingan publik. Artinya untuk kepentingan masyarakat, kinerja-kinerja media masih mengawal kepentingan publik.

 

Hal itu bisa dilakukan media entah dalam rangka mengkritisi atau bahkan memberikan masukan pada lingkar kekuasaan eksekutif, legislatif dan lembaga-lembaga penegak hukum.

 

“Mungkin bisa juga dengan mengingatkan masyarakat terkait beberapa hal yang krusial yang menjadi agenda publik, dimana masyarakat tidak menyadari secara penuh. Keberpihakan itu harus malah, tetapi yang perlu dijaga adalah profesionalitas dalam bekerja,” katanya.

 

Di hari pers kali ini, Nyarwi berharap insan media tetap berpegang kuat pada prinsip-prinsip jurnalisme. Dalam menjalankan kinerjanya media diharapkan memegang prinsip sebagai pilar keempat demokrasi.

 

Di tengah perkembangan platform digital dan media sosial, media tetap dituntut profesional dalam membuat cover boothside, melakukan verifikasi, mencerna dan menyaring informasi hingga menghasilkan sebuah sumber berita yang dipercaya (kredibel). Berita-berita yang mencerdaskan, mendidik, dan mencerahkan.

 

“Di tengah perkembangan yang terus terjadi, profesionalitas dan kapasitas kinerja dari organisasi media menjadi sesuatu yang sangat penting dikembangkan secara serius,” ucapnya.

 

Nyarwi mengakui media saat ini dihadapkan tantangan-tantangan lain berupa munculnya raksasa digital. Bagaimana media saat ini begitu sangat tergantung dan dituntut adaptif.

 

“Media memang harus adaptif, termasuk pekerja media juga harus adaptif terhadap perkembangan komunikasi-komunikasi digital hari ini. Adaptasi ini menentukan seberapa media akan survive baik secara ekonomi politik maupun sosial,” paparnya.

 

Meski begitu, hasil survei IPS di tahun 2022 memperlihatkan tingkat kepercayaan masyarakat secara umum terhadap media mainstream masih lebih tinggi dibanding media sosial. Mayoritas publik dalam survei tersebut sangat/cukup percaya pada media formal, TV, Radio dan Koran dan lebih percaya pada jenis media tersebut dibandingkan dengan media sosial.

 

Hasil survei menunjukan sebanyak 74,4 persen masyarakat percaya pada media formal, sementara tingkat kepercayaan pada media sosial sebesar 12,7 persen. Meskipun di sini perilaku masyarakat dalam mengakses media mainstream seringkali tidak secara rampung melalui platform-platform digital.  

 

“Bagaimanapun media mainstream hingga saat ini masih menjadi acuan utama. Adaptasi disini diperlukan oleh media mainstream karena keberadaan media mainstream boleh dibilang cukup tergantung platform-platform raksasa digital,” katanya.

 

Mengacu periode sebelumnya dalam konteks pemilu dan pilpres, Nyarwi melihat independensi media atau agenda setting media tidak lepas dari orientasi politik dari para pemiliknya. Di sinilah, menurutnya, situasi kurang beruntung karena media-media mainstream yang besar yang cukup mayoritas dimiliki oleh orang-orang yang memiliki orientasi politik atau punya lembaga politik seperti partai politik.

 

Taruh Media Grup dengan sang pemilik Surya Palloh, MNC ada Hary Tanoesoedibjo. Belum lagi irisan-irisan dari itu, seperti Golkar misalnya ada Aburizal Bakrie, Berita Satu dan lain-lain. Artinya peluang para pemilik mengintervensi terhadap agenda setting media cukup besar.

 

Peluang tersebut cukup besar terjadi, misalnya di tengah situasi politik yang landscapenya polarisasi seperti beberapa periode yang lalu. Karena tanpa polarisasi politik pun sudah kelihatan, misalnya orientasi keberpihakan atau support baik secara tertutup maupun terbuka, kecenderungan agenda setting media terhadap orientasi politik baik pada pemerintahan yang sedang berkuasa maupun capres-capres yang potensial bertarung.

 

“Ini berdasar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya tampak nyata dan bisa dirasakan oleh mayoritas banyak orang. Tentu disana, menjadi tantangan sulit bagi para jurnalis, sejauh mana para jurnalis, pimpinan media atau orang-orang profesional di media itu menjaga agenda setting media  dan cara kerja media bisa mengelola dinamika prioritas agenda setting maupun informasi politik yang ditampilkan, framing dan lainnya itu lebih bisa mencerahkan atau mendidik masyarakat,” jelasnya.

 

Situasi semacam ini, menurut Nyarwi, justru sebenarnya menjadi tantangan tersendiri bagi para pengelola, jurnalis dan pekerja di media. Dalam kondisi ini seorang jurnalis memang harus selalu diingatkan bagaimana mereka bekerja dengan prinsip-prinsip jurnalis.

 

Menurut Nyarwi hal lain yang bisa menolong adalah adanya aturan-aturan, misal soal regulasi kampanye. Hal semacam itu bisa menolong dan menjaga media pada relnya sebagai lembaga yang independen, yang berada di luar kekuasaan yang tugasnya menjaga kepentingan publik.

 

“Ditambah ada UU Pers, UU Penyiaran, di KPI ada panduan penyiaran. Bisa menjadi panduan bagaimana pers dan penyiaran tidak menyimpang. Regulasi yang lain ada di UU Pemilu dan pengawasan Pemilu. Dengan regulasi-regulasi semacam itu diharapkan media tidak lagi bisa dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu sebagai propaganda politik atau mobilisasi politik. Karena kalau terjadi penyimpangan publik yang dirugikan, dan tingkat kepercayaan pada media akan menurun makanya tingkat kepercayaan yang tinggi harus tetap dijaga,” ungkapnya.

 

Penulis : Agung Nugroho

https://ugm.ac.id/id/berita/23449-sebagai-pilar-keempat-demokrasi-pers-harus-independen/

Pengertian Studio



Studio dalam konteks penyiaran televisi adalah fasilitas utama tempat produksi dan rekaman program dilakukan. Studio televisi dilengkapi dengan berbagai peralatan teknis untuk mendukung proses produksi, seperti kamera profesional, mikrofon, perangkat pencahayaan, dan peralatan editing video. 

Biasanya, studio terdiri dari beberapa ruang yang dirancang untuk fungsi spesifik, seperti:


  1. Ruang Studio Utama
    Tempat berlangsungnya perekaman atau siaran langsung program televisi. Studio ini dilengkapi dengan pencahayaan yang dapat disesuaikan, panggung, dan latar belakang (green screen atau dekorasi).

  2. Ruang Kontrol Produksi
    Berfungsi untuk mengontrol elemen teknis selama siaran, seperti pengaturan kamera, audio, dan transisi visual. Ruang ini sering kali terhubung langsung dengan studio utama melalui peralatan komunikasi.

  3. Ruang Editing
    Tempat pengolahan pascaproduksi, di mana video yang telah direkam diedit untuk memastikan hasil akhir sesuai dengan standar yang diinginkan.

  4. Ruang Audio
    Berfungsi untuk mengelola suara, termasuk perekaman dan pengaturan suara selama produksi.

  5. Ruang Ganti dan Rias
    Disediakan bagi presenter, aktor, atau tamu untuk persiapan sebelum tampil di layar.


Studio televisi dapat dimiliki oleh stasiun televisi besar, penyedia produksi independen, atau bahkan komunitas kecil untuk TV lokal dan TV komunitas. Dalam produksi modern, studio sering dilengkapi teknologi canggih, termasuk virtual set yang memungkinkan penggunaan grafis komputer untuk menggantikan latar fisik.

Stasiun TV


Stasiun televisi merupakan fasilitas penyiaran yang menyalurkan siaran audio dan video secara bersamaan ke perangkat televisi di wilayah tertentu. Jenisnya meliputi stasiun televisi komersial, non-komersial, publik, lokal, hingga nasional, tergantung dari cakupannya.


Sistem Penyiaran
Sinyal televisi yang menggunakan spektrum elektromagnetik diatur oleh pemerintah karena sifatnya terbatas. Sistem penyiaran bervariasi di seluruh dunia, dengan siaran analog hanya mendukung satu saluran, sementara televisi digital memungkinkan adanya subkanal. Biasanya, istilah "stasiun televisi" merujuk pada televisi terestrial, bukan televisi kabel atau satelit.


Stasiun televisi memerlukan izin penyiaran dari lembaga pemerintah. Misalnya, di Amerika Serikat, lisensi penyiaran menentukan jangkauan geografis, frekuensi siaran, serta kewajiban menyiarkan jenis program tertentu. Di Indonesia, stasiun televisi wajib memiliki Izin Penyelenggaraan Penyiaran (IPP) yang diterbitkan Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan memenuhi syarat tertentu.


Jenis Kepemilikan dan Operasional
Dalam sistem berjaringan, stasiun televisi komersial bisa independen atau berafiliasi dengan jaringan televisi tertentu. Ada pula stasiun pendidikan non-komersial yang di negara tertentu dianggap sebagai penyiaran publik, meski kurang populer di Indonesia. Untuk menghindari monopoli, pemerintah di banyak negara memberlakukan aturan pembatasan kepemilikan stasiun televisi.


Di beberapa negara, jaringan televisi nasional membuat stasiun lokal hanya menjadi pengulang siaran nasional. Dalam beberapa kasus, stasiun televisi tidak memiliki identifikasi unik dan hanya memberikan sedikit perbedaan lokal, seperti berita wilayah tertentu.


Perkembangan Terbaru
Saat ini, TV komunitas mulai berkembang, dengan pembiayaan berasal dari iuran anggota tanpa iklan. Fenomena baru lainnya adalah munculnya TV Sekolah, yang berfungsi sebagai sarana pelatihan bagi siswa, terutama yang mengambil jurusan Teknik Audio Video (TAV) dan Multimedia.

Penilaian Values 5C



 Values: 1- Caring -2-Credible - 3-Competent - 4-Competitive - 5-Customer Delight


1-Caring
Memahami orang lain, baik dari emosi maupun ekspresi yang ditampilkan, dan tanggap memenuhinya.

Menunjukkan sikap menghargai perbedaan individu, sadar biaya, dan sadar lingkungan kerjanya.

2-Credible
Memahami dan mengenali perilaku sesuai dengan kode etik

Mendukung organisasi secara aktif

3-Competent
Melakukan analisa untuk memahami situasi/masalah 

Mencapai standar prestasi yang ditentukan

Mampu bekerjasama untuk hasil terbaik

4-Competitive
Menghadapi tantangan sebagai peluang mencapai prestasi yang lebih baik

5-Customer Delight
Mengambil tanggungjawab pribadi untuk  melayani pelanggan terutama dalam menyelesaikan permasalahan pelanggan
Aspek Penilaian Karyawan Fasilitas Studio 2024


PENCAPAIAN SASARAN KINERJA


1-Inovasi


2-Memastikan semua proses shooting Program Kompas TV dan Unit KG yang disupport berjalan sesuai rencana


3-Optimalisasi Penggunaan Peralatan Studio


4- Reguler Maintenance Studio


5-Melaporkan hasil survey sesuai dengan request produksi program Internal dan External


6-Melaporkan hasil meeting sesuai dengan request produksi program Internal dan External


7- Daily Report Pasca Produksi


8- Melakukan penjadwalan operasional dan laporan pemakaian studio


9-Melakukan implementasi PTZ Camera Studio


10 - Inventory Asset Studio

 Untuk detail atas uraian di atas bisa disimak pada halaman/ link: https://marsono77.blogspot.com/2024/12/aspek-penilaian-karyawan-fasilitas.html



Contact Me

Get in touch